THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Sabtu, 05 Februari 2011

Allah SWT yang sangat merindukan hamba-hambanya ini, sehingga mengundang hambanya 50 kali setiap hari untuk menghadapnya, demi Allah inign dekat kepada hamba-hambanya umat Nabi Muhammad SAW, maka ketika sang Nabi meminta keringanan, maka Allah mengurangkannya sampai 5 waktu, tapi sama dengan 50 waktu, padahal Allah Maha Tahu, bahwa sholat ini akan 5 waktu nantinya, tapi Allah jadikan 50 waktu terlebih dahulu, agar mereka tahu setiap raka’at ini, bagaimana cintaKu dan rinduKu kepada mereka, agar mereka yang Kuberi penglihatan, pendengaran, kehidupan, dan hari-harinya itu dimuka bumi, memahami betapa rinduKu kepada mereka, lantas Allah mengurangkannya menjadi 5 waktu, tapi sama dengan 50 waktu, merugi mereka yang mengecewakan cintanya Allah, yang memutus cintanya Allah SWT, karena dalam setiap terbit dan terbenamnya matahari, kau digulung dengan cinta Allah SWT, dalam ruku’ dan sujud, itulah ucapan-ucapan manusia yang paling agung, tidak pernah kita ucapkan kepada sesama makhluk “Subhaana Robbiyal a’la wa bihamdih” tidak pernah kita ucapkan kepada sesama makhluk “Subhaana Robbiyal ‘azhimi wa bihamdih” ini ucapan-ucapan cinta dan rindu hamba, yang diajarkan Allah untuk hamba-Nya,

Allah yang mengajarkan, ini yang mesti kalian ucapkan, wahai yang Ku cintai, untuk berjumpa dengan cintaKu Allah SWT, hadapilah cintaNya didalam sholat fardhu, itulah lambang keridhoan Ilahi Jalla wa ‘ala, yang merupakan imaduddin, yang merupakan tiangnya agama, karena dari dasar perbuatan inilah maka muncul sifat-sifat luhur dalam perbuatan kita, bila kita temukan perbuatan munkar dalam perbuatan kita, Allah memberikan obatnya, yaitu sempurnakan lagi sholat kita, muncul pertanyaan dalam jiwa banyak dari kita, aku punya maksiat ini, tapi kau tidak bisa kulawan, aku punya dosa ini, tapi aku tidak bisa menghindarinya, obati dengan sholat “Innasholaata tanha ‘anil fahsyaai wal munkar” sebagian orang berkata; untuk apa sholat kalau masih terus bermaksiat? justru terbalik, dengan banyaknya maksiat itu, obati dengan menyempurnakan sholat, obati dengan khusu’ obati dengan ucapan ruku’ dan sujud yang didalami makna, obati dengan kedalaman jiwa, saat menghadapi cinta dan rindunya Allah SWT.

Hadirin hadirot yang dimuliakan Allah.
Pada perjumpaan kita yang lalu, saya menukil salah satu pesan dari Nabi Muhammad SAW, berupa tujuh pesan wasiat Nabi Muhammad SAW yang belum diselesaikan, kita lanjutkan lagi tujuh pesan itu, adalah ’iyaadatul mariidh” mengunjungi orang yang sakit, dan ini telah saya jelaskan malam selasa yang lalu, dan yang kedua adalah “Ittiba’il janazah” mengikuti jenazah dan mengantarnya” ini telah dijelaskan, dan yang ketiga “Tasymitul ‘aathis” mendoakan orang yang bersin”, orang yang sakitnya paling ringan itu ya bersin, sakit yang paling ringan, kita doakan, ini warisan dari indahnya akhlak sang Nabi, dan yang empat adalah “ibroorilqosim” , yaitu “menjalankan sumpah” , mereka yang bersumpah dengan nama Allah SWT wajib untuk melakukannya dan bila mereka tidak mampu melakukan apa yang telah ia sumpahkan maka kafaratnya berpuasa empat hari, hadirin hadirot yang dimuliakan Allah yang selanjutnya yang kelima adalah “Nasrul mazhlum” menolong orang yang dizholimi" , ini adalah salah satu sifat agung, yang sangat dicintai Allah, karena Allah Maha menolong hamba-hamba yang dizholimi, sehingga dalam beberapa majlis yang lalu, kita telah mendengar hadits Nabi Muhammad SAW riwayat Shohih Bukhori “Ittaquu da’watal madzlum fainnahu laisa bainahu wa bainallahi hijaab“ berhati-hatilah dengan doa orang yang dizholimi sungguh tidak ada penghalang antara doanya dengan Allah SWT” . Allah menjawab doa orang yang dizholimi, walaupun dari orang yang diluar Islam.

0 komentar: