THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Sabtu, 05 Februari 2011

Kelezatan Cinta Kepada Allah SWT dan Rasul-Nya

ImageLimpahan puji kehadirat Allah swt yang Maha berhak atas kesempurnaan yang mulia, Maha Suci Allah yang dengan mengikuti Sang Nabi terangkatlah derajat kita kepada puncak kehidupan yang abadi, Maha Suci Allah, Nama Yang Maha Agung, Maha Berwibawa dengan kewibawaan yang Abadi, Maha Terang benderang Menerangi jiwa dengan kemuliaan khusyu, menerangi sanubari dengan ketenangan dan sakinah, menenangkan hari-hari mereka didalam kenikmatan yang melebihi seluruh kenikmatan, Kenikmatan khusyu dan rindu kehadirat Allah, yang bila telah bangkit dari sanubari bagaikan matahari yang terbit, maka sirnalah seluruh kenikmatan dan segala kesedihan, tenggelam dalam keasyikan pada Nama Allah swt..

Inilah (wahai) hadirin-hadirat surga bagi mukminin-mukminat sebelum mereka mengenal surga, Akan tetapi kita lihat bagaimana para Sahabat radhiyallahu'anhum dan para pengikutnya, dan para Shalihin dan Muqarrabien, mereka menginginkan kebersamaan selalu dengan mausia yang paling dekat kepada Allah (yaitu) Sayyidina Muhammad saw, karena apa?, Karena mereka merasakan kelezatan saat mereka bersama Nabi Muhammad saw, mereka merasakan puncak kekhusyuan saat mereka bersama Nabi Muhammad saw dan mereka tidak merasakan kelezatan hidup melebihi saat saat mereka bersama Rasulullah saw.

Oleh sebab itu sering kita dengar riwayat semacam Sayyidina Tsauban ra yang merasa tidak lagi menginginkan kenikmatan surga kecuali yang diinginkan adalah bersama Sang Nabi, Seperti hal hal semacam ini karena apa? Karena mereka merasakan kelezatan saat mereka bersama Nabi Muhammad saw.., Kelezatan apa?, Tentunya kelezatan dekat kepada Allah.., kelezatan khusyu.., kelezatan tuma'ninah.., ketika mereka memandang wajah Sang Nabi dan ketika mereka bersama Nabi Muhammad saw, Sebagaimana dijelaskan didalam Majmu'zawaid dan Musnad Imam Ahmad berkata Sayyidina Abu Hurairah "Yaa Rasulullah idza ra'ynaka raqqat quluubina..!", Wahai Rasulullah jika kami melihat wajahmu kami terangkat pada puncak kekhusyuan.., Banyak diantara kita memandang benda, memandang gunung, memandang laut, maka terangkat (muncul) tuma'ninah dan khusyu dalam jiwa semakin ingat kepada Allah dan demikian dan lebih dan lebih memandang Nabi Muhammad saw yang menjadi lambang rahmat ilahi..,

Datanglah seseorang bertanya kepada Sang Nabi "yaa Rasulullah kapan datangnya hari kiamat?" (kita bertanya) siapa orang ini? Al Imam Ibn Hajar Asqalani didalam kitabnya Fathul Baari bisyarah Shahih Bukhari menjelaskan orang yang bertanya ini orang yang membuang air kecil di Masjid Nabawi. Orang yang boleh dikatakan sangat kurang ajar dan minim pemahamannya dan juga imannya, dia bertanya "kapan hari kiamat?" Rasul menjawab dengan pertanyaan "bukan kapan yang mestinya kau ketahui, apa yang kau siapkan? jangan bicarakan kapan hari kiamat karena yang diperlukan adalah persiapanmu, apa yang kau persiapkan?" ia berkata "La syai..! Tidak ada apa-apa yang kusiapkan. Maksudnya apa? Ia beramal hal yang fardhu dan memperbanyak hal yang sunnah semampunya tapi tidak punya satu amal yang ia andalkan terkecuali Mahabbatullah awa Rasul. Yang ku andalkan cinta kepada Allah dan RasulNya Muhammad saw, ini yang menjadi andalanku yang lain tidak ku andalkan walaupun akau beramal. "La syai" disini bukan berarti tidak beramal, beramal tetapi dia tidak mengandalkannya. Yang ia andalkan cintanya kepada Allah dan Rasul, maka Rasul menjawab "engkau bersama dengan orang yang engkau cintai" dijawab kabul dari cintanya kepada Allah dan Rasul diijabah langsung oleh Rasul saw. Barangkali kalau amalan lainnya belum tentu diijabah oleh Allah, tetapi cinta kepada Sang Nabi langsung dijawab oleh Rasul "anta ma a man ahbabta..!" engkau bersama dengan orang yang kau cintai.

Pertanggung Jawaban Nabi Isa AS
Kepada Allah SWT Dipadang Mashar

ImageLimpahan Puji kehadirat Allah, Maha Raja langit dan bumi dan Maha Berkuasa atas segala sesuatu, Maha Melihat, Maha Mendengar, melihat semua dari lintasan pemikiran hambaNya, tidak lepas dari-Nya semua apapun yang dipikirkan hambaNya dari sejak alam semesta tercipta Hingga alam semesta berakhir, tiada yang tersembunyi dihadapan Allah. Maha Mengetahui dan bersatu kepada-Nya seluruh pengetahuan, bersumber kepada-Nya segala kemuliaan dan kehidupan. Maha Suci Allah yang meruntuhkan kekuasaan dengan kematian, ketika Allah mendatangkan kematian kepada hamba-Nya, runtuhlah seluruh kekuatan dan kekuasaan mereka dengan kehendak Allah. Maha Suci Allah dan beruntunglah mereka yang mengikuti tuntunan keabadian yang dibawa oleh para Nabi dan Rasul, hingga pemimpin Nabi dan Rasul Sayyidina Muhammad SAW wa baaraka 'alaih wa ala alih.

Hadirin-hadirat, malam hari ini kita berkumpul didalam perkumpulan kembali didalam kemuliaan Ilahi, yang tiada pernah menutup pintu anugerah setiap waktu dan saat, rahmat-Nya selalu dilimpahkan pada hamba-hamba-Nya sepanjang waktu dan zaman, akan tetapi hamba-hamba-Nya lah yang selalu menghindar dari rahmat-Nya. Sungguh beruntung mereka-mereka yang mensucikan dirinya dengan tuntunan keluhuran dan merugilah mereka yang mengotori dirinya.

Hadirin-hadirat yang dimuliakan Allah, juga dimalam ini adalah malam yang sangat menyedihkan bagi orang-orang yang beriman yang mencintai Allah dan Rasul, sungguh Allah SWT telah berfirman didalam surat Maryam:
"takaadussamaawaatu yatafatthorna minhu, wa tansyaqqul-ardhu watakhirrul-jibaalu haddaa* an tadau lirrohmaani waladaa* wamaa yanbaghii lirrohmaani an yattakhidza waladaa* inkullu man fissamaawaati wal-ardhi illaa aatirrahmaani 'abdaa* laqod ahshoohum wa 'addahum 'addaa* wakulluhum aatiihi yaumal-qiyaamati fardaa*(

"Allah berfirman: "Hampir saja langit itu terbelah, bumi itu terpecah, dan gunung-gunung itu hancur berkeping-keping, ketika mereka mengatakan Allah mempunyai putra, "wamaa yanbaghii lirrohmaani an yattakhidza waladaa" tiada sepantasnya seseorang mengatakan Arrahman (Allah) mempunyai putra, "inkullu man fissamaawaati wal-ardhi illaa aatirrahmaani 'abdaa" semua yang ada dilangit dan bumi akan datang kehadapan Arrahman sebagai hamba, "laqod ah shoohum wa 'addahum 'addaa" Aku sudah menghitung seluruh jumlah hambaKu dan mereka akan datang kehadapan-Ku semua hamba-Ku yang Kuciptakan, "wakulluhum aatiihi yaumal-qiyaamati fardaa" mereka akan datang kehadapan Allah sendiri-sendiri".

Allah SWT yang sangat merindukan hamba-hambanya ini, sehingga mengundang hambanya 50 kali setiap hari untuk menghadapnya, demi Allah inign dekat kepada hamba-hambanya umat Nabi Muhammad SAW, maka ketika sang Nabi meminta keringanan, maka Allah mengurangkannya sampai 5 waktu, tapi sama dengan 50 waktu, padahal Allah Maha Tahu, bahwa sholat ini akan 5 waktu nantinya, tapi Allah jadikan 50 waktu terlebih dahulu, agar mereka tahu setiap raka’at ini, bagaimana cintaKu dan rinduKu kepada mereka, agar mereka yang Kuberi penglihatan, pendengaran, kehidupan, dan hari-harinya itu dimuka bumi, memahami betapa rinduKu kepada mereka, lantas Allah mengurangkannya menjadi 5 waktu, tapi sama dengan 50 waktu, merugi mereka yang mengecewakan cintanya Allah, yang memutus cintanya Allah SWT, karena dalam setiap terbit dan terbenamnya matahari, kau digulung dengan cinta Allah SWT, dalam ruku’ dan sujud, itulah ucapan-ucapan manusia yang paling agung, tidak pernah kita ucapkan kepada sesama makhluk “Subhaana Robbiyal a’la wa bihamdih” tidak pernah kita ucapkan kepada sesama makhluk “Subhaana Robbiyal ‘azhimi wa bihamdih” ini ucapan-ucapan cinta dan rindu hamba, yang diajarkan Allah untuk hamba-Nya,

Allah yang mengajarkan, ini yang mesti kalian ucapkan, wahai yang Ku cintai, untuk berjumpa dengan cintaKu Allah SWT, hadapilah cintaNya didalam sholat fardhu, itulah lambang keridhoan Ilahi Jalla wa ‘ala, yang merupakan imaduddin, yang merupakan tiangnya agama, karena dari dasar perbuatan inilah maka muncul sifat-sifat luhur dalam perbuatan kita, bila kita temukan perbuatan munkar dalam perbuatan kita, Allah memberikan obatnya, yaitu sempurnakan lagi sholat kita, muncul pertanyaan dalam jiwa banyak dari kita, aku punya maksiat ini, tapi kau tidak bisa kulawan, aku punya dosa ini, tapi aku tidak bisa menghindarinya, obati dengan sholat “Innasholaata tanha ‘anil fahsyaai wal munkar” sebagian orang berkata; untuk apa sholat kalau masih terus bermaksiat? justru terbalik, dengan banyaknya maksiat itu, obati dengan menyempurnakan sholat, obati dengan khusu’ obati dengan ucapan ruku’ dan sujud yang didalami makna, obati dengan kedalaman jiwa, saat menghadapi cinta dan rindunya Allah SWT.

Hadirin hadirot yang dimuliakan Allah.
Pada perjumpaan kita yang lalu, saya menukil salah satu pesan dari Nabi Muhammad SAW, berupa tujuh pesan wasiat Nabi Muhammad SAW yang belum diselesaikan, kita lanjutkan lagi tujuh pesan itu, adalah ’iyaadatul mariidh” mengunjungi orang yang sakit, dan ini telah saya jelaskan malam selasa yang lalu, dan yang kedua adalah “Ittiba’il janazah” mengikuti jenazah dan mengantarnya” ini telah dijelaskan, dan yang ketiga “Tasymitul ‘aathis” mendoakan orang yang bersin”, orang yang sakitnya paling ringan itu ya bersin, sakit yang paling ringan, kita doakan, ini warisan dari indahnya akhlak sang Nabi, dan yang empat adalah “ibroorilqosim” , yaitu “menjalankan sumpah” , mereka yang bersumpah dengan nama Allah SWT wajib untuk melakukannya dan bila mereka tidak mampu melakukan apa yang telah ia sumpahkan maka kafaratnya berpuasa empat hari, hadirin hadirot yang dimuliakan Allah yang selanjutnya yang kelima adalah “Nasrul mazhlum” menolong orang yang dizholimi" , ini adalah salah satu sifat agung, yang sangat dicintai Allah, karena Allah Maha menolong hamba-hamba yang dizholimi, sehingga dalam beberapa majlis yang lalu, kita telah mendengar hadits Nabi Muhammad SAW riwayat Shohih Bukhori “Ittaquu da’watal madzlum fainnahu laisa bainahu wa bainallahi hijaab“ berhati-hatilah dengan doa orang yang dizholimi sungguh tidak ada penghalang antara doanya dengan Allah SWT” . Allah menjawab doa orang yang dizholimi, walaupun dari orang yang diluar Islam.

Tujuh Pesan Rasulullah SAW

Image Assalamu’alaikum warohmatullallhi wabarokaatuh,
Hamdan li Robbin Khosshona bi Muhammadin
Wa anqodznaa bi dzulmatiljahli waddayaajiri
Alhamdulillahilladzii hadaanaa bi ‘abdihilmukhtaari man da’aanaa ilaihi bil idzni waqod naadaanaa labbaika yaa man dallanaa wa hadaanaa
Shollallahu wa sallama wa baarok’alaih

Limpahan puji kehadhirat Allah SWT, yang memuliakan kita dengan undangan agung, berkumpul dalam bangunan yang paling agung, dari segenap yang dibangun dibumi Allah, yaitu bait min buyuutillah (rumah dari rumahnya Allah SWT).

Hadirin-hadirot yang dimuliakan Allah, Maha suci Allah SWT, yang memberikan kesejukkan kepada jiwa hamba-hambanya yang beriman, Maha suci Allah SWT, yang selalu mengundang hamba-hambanya kepada taubah, dan ketahuilah, dengan seseorang bertaubah itu, terangkatlah derajatnya, dari hamba yang dimurkai menjadi hamba yang dicintai, dalam sekejap berbalik keadaannya, dari maghdub ila mahbub (dari hamba yang jauh dari rahmatnya Allah), menjadi hamba yang sangat dicintai Allah.
Taubah tidak harus dengan dosa, karena idola kita panutan kita sayyidina Muhammad SAW, diriwayatkan didalam shohihain Bukhori dan Muslim, bertaubat setiap hari lebih dari 100 kali, padahal beliau tidak pernah berbuat dosa, karena apa? karena beliau tahu cintanya Allah kepada orang yang bertaubat, cintanya Allah kepada orang yang bertaubat inilah, yang dikehendaki oleh sang Nabi, beliau makhluk yang paling dicintai Allah, tapi ingin selalu dicintai Allah dan selalu mengejar rahasia kemuliaan taubat.

Orang Yang Paling Bahagia
Dengan Syafaat Rasul SAW Di Hari Kiamat

ImageAssalamu’alaikum warohmatullahi wabarokaatuh,
Hamdan li Robbin Khosshona bi Muhammadin
Wa anqodznaa bi dzulmatiljahli waddayaajiri
Alhamdulillahilladzii hadaanaa bi ‘abdihilmukhtaari man da’aanaa ilaihi bil idzni waqod naadaanaa labbaika yaa man dallanaa wa hadaanaa
Shollallahu wa sallama wa baarok’alaih
Alhamdulillahilladzi jam’anaa fi hadzalmahdhor,Limpahan puji kehadirat Allah SWT yang Maha Luhur, yang Maha menerangi langit dan bumi, cahaya keagungan dzat-Nya yang menenangkan jiwa, ketika cahaya itu terbit dalam sanubari hambanya, maka tenanglah ia dari segala kesedihan, ketika cahaya pertolongan Allah terbit pada hambanya, tersingkirlah segala kesulitan, ketika kasih sayang-Nya dan uluran kelembutan Ilaahi menolong hambanya, maka selesailah segala permasalahan.

Allah yang Maha berkuasa dari zaman ke zaman, yang Maha menawarkan kedekatan kepada hamba-hambanya sepanjang waktu dan masa, Allah Jalla wa ‘ala, yang memandang diriku dan kalian dimalam hari ini dengan pandangan harapan agar kita ingin dekat kehadirat-Nya dan Allah SWT memandang dzat, tiada pernah terlepas pandangannya dari setiap gerak-gerik hambanya, memandang apa-apa yang dalam lintasan pemikiran mereka.

Beruntunglah mereka yang hadir di majelis ini, dengan niat mulia untuk bertaubat ke hadiraturrob, sehingga Allah melihat, hamba-Ku yang satu ini tetap ingin dekat, hamba-Ku yang satu ini ingin pengampunan, hamba-Ku yang satu ini tidak mampu memperbaiki diri dan butuh bantuan, hamba-Ku yang satu ini berharap agar Aku mengabulkan permohonannya “ Allahummaj’alnaa minhum” Allah jadikan aku dan kalian mempunyai jiwa yang selalu bermunajat, jadikan jiwa kita asyik berdoa berhubungan dengan Robbul’alamin SWT.

Hadirin hadirot yang dimuliakan Allah.
Betapa mulianya jiwa yang berdoa kepada Allah, betapa indah dan bercahayanya jiwa yang bermunajat kepada Robbul’alamin, dan seindah-indah keadaan adalah hamba yang mengadukan kesulitannya kepada Allah, dan semulia-mulia manusia yang berdoa adalah sayyidina Muhammad SAW, pemimpin semua orang yang bermunajat, imam semua orang yang berdoa, sang pengajar tunggal, pemimpin seluruh ajaran keluhuran sepanjang zaman, sayyidina Muhammad SAW wa barak’alaih.

Yang jiwanya selalu dipenuhi doa, didalam kesedihan dan didalam kenikmatan, dalam kegembiraan ataupun dalam kesulitan, jiwa sang Nabi dan jiwa sang idola selalu berdoa, memuji Allah, meminta pertolongan dari Allah, bermohon kepada Allah, merintih kepada Allah, karena memang jiwa yang selalu berdoa menandakan dekatnya hubungannya kepada Allah, sambutan Ilahiyyah sebagaimana firman Allah dalam hadits qudsi: “yabna aadam innaka maa da’autanii wa rojauatanii ghofartulaka ‘ala maakaana minka falaa ubaalii” wahai keturunan Adam ketika kau berdoa kepada-Ku dan berharap kepada-Ku, ketika kau taruhkan harapanmu kepada dzat-Ku, ketika kau mau minta kepada-Ku, Ku hapuskan dosa-dosa kalian dan tidak Ku permasalahkan lagi” betapa indahnya Robbul’alamin, yang mengabarkan kepada sang Nabi, sambutan hangatnya bagi mereka yang bermunajat, sambutan hangatnya bagi mereka yang berharap kepada Allah, Ku hapuskan dosa-dosa kalian dan tiada akan Ku perdulikan lagi, demikian sambutan Ilaahi bagi jiwa yang memanggil Allah, bagi jiwa yang menginginkan Allah.

Orang Lemah Yang Ditindas Adalah Penduduk Sorga

ImageAssalamu’alaikum warohmatullahi wabarokaatuh,
Hamdan li Robbin Khosshona bi Muhammadin
Wa anqodznaa bi dzulmatiljahli waddayaajiri
Alhamdulillahilladzii hadaanaa bi ‘abdihilmukhtaari man da’aanaa ilaihi bil idzni waqod naadaanaa labbaika yaa man dallanaa wa hadaanaa
Shollallahu wa sallama wa baarok’alaih
Alhamdulillahilladzi jam’anaa fi hadzalmahdhor, Limpahan Puji kehadirat Allah Maha Raja Langit dan Bumi, Maha memiliki setiap jasad kita, Maha memelihara kita dengan pemeliharaan yang sempurna melebihi seluruh kasih sayang.

Allah Jalla Wa’ala Maha Tunggal dan Maha Abadi hingga terangkatlah jiwa-jiwa mulia untuk selalu mengagungkan Allah dalam hari-hari kehidupannya, dalam nafas-nafas yang dipinjamkan oleh Rabbul alamin mereka menggunakannya dan melewatinya dengan detik-detik keindahan bersama Allah untuk mendapatkan kebersamaan yang kekal dan abadi kelak bersama Rabbul alamin, untuk selalu bisa melihat Allah untuk selalu bisa berdekatan dengan Allah.

Jika mereka telah sampai ke surganya Allah, masing-masing hamba mempunyai derajat dan martabat, ada yang berjumpa dengan Allah setahun sekali, ada yang diijinkan jumpa sebulan sekali, ada yang diijinkan setiap jum’ah, ada yang diijinkan setiap waktu dan ada yang tidak terkecuali selalu berdiri memandang Robbul alamin kekal dan abadi.

Hadirin hadirot demikianlah martabat-martabat dan derajat, demikianlah jabatan-jabatan terluhur dan abadi yang diperebutkan oleh ahlullah dan para sidiqin. Mereka tidak merebutkan jabatan-jabatan dunia dan harta kekayaan duniawi, mereka memperebutkan jabatan-jabatan terdekat dengan Maha Raja langit dan bumi, untuk selalu dekat dengan Allah, untuk selalu berlomba berpacu dan bersaing dengan para sidiqin dan solihin mencapai derajat ketinggian dan kedekatan ke hadiratul Robbul alamin.

Hadirin hadirot yang di muliakan Allah,
Allah SWT menerangi jiwa hamba-hamba Nya dengan mahabbah, dengan cinta dan rindu kepadaNya SWT, memperbolehkan semua hamba-Nya bahkan pendosa untuk mencintai Allah, dan Dia Allah Yang Maha menjawab cinta hamba-hamba Nya sepanjang waktu dan zaman, di dalam setiap waktu siang dan malam tidak ada satu detik pun tertutup untuk mendekat Kepada Rabbul alamin.

Seruan Allah SWT Di Sepertiga Malam Terakhir

قَالَ رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ (صحيح البخاري

Sabda Rasulullah saw :
“Tuhan kita Yang Maha Luhur dan Maha Agung turun setiap malam kepada langit dunia ketika sepertiga malam terakhir, seraya menyeru : Adakah yang menyeru Ku maka Aku akan menjawab untuknya, adakah yang memohon pada Ku maka Aku akan memberinya, adakah yang beristighfar pada Ku maka akan Kuampuni untuknya” (Shahih Bukhari)



Image Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
Limpahan Puji Kehadirat Allah, Maha Raja Tunggal dan Abadi, Maha Menguasai Cahaya Keindahan, Cahaya Kasih Sayang bagi segenap hamba Nya. Nurrahman (Cahaya Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang). Disebut Cahaya karena selalu menuntun kepada kebahagiaan dunia dan akhirat, yang menuntun dan membimbing hamba hamba Nya menuju kesejahteraan dan kebahagiaan yang kekal. Dialah Allah Swt, Cahaya Kasih Sayang terbesar dari semua yang memiliki sifat kasih sayang. Oleh sebab itu Sang Nabi saw selalu berdoa dengan mengakhiri doanya (Nabi Saw) Ya Arhamar Rohiimin (Wahai Yang Maha Berkasih Sayang melebihi semua yang mempunyai sifat kasih sayang) Dialah Allah Swt.

Hadirin hadirat, jika kau renungkan tiadalah satu ucapan huruf bisa kita sebutkan terkecuali itu datang dari kasih sayang Allah. Tiadalah kita bisa melihat, mendengar, bergerak dan hidup diatas bumi ini yang milik Allah terkecuali dari Kasih Sayang Illahi. Pengingkaran, kekufuran dan dosa dosa terus mengalir tetapi Dia (Allah Swt) Maha Bersabar siang dan malam.

Sebagaimana kita dengar munajat yang tadi dibaca dan dilantunkan dari Hujjatul Islam wabarakatul anam Al Imam Abdullah bin Alawi Al Haddad. Ya Illahi wa Maliki anta ta’lam kaifa haliy (Wahai penciptaku, yang memiliki diriku, Kau Maha Tahu akan keadaanku), Wa bima qad halla qalby min humumi wasytighaliy (dari apa yang mengguncang jiwaku dari kegundahan dan dari kealpaan dan dari hal hal yang lainnya, Kau Yang Maha Tahu Wahai Yang Memiliki diriku, Sang Pemilik dari setiap yang hidup, Dialah Allah Swt. Sang Penguasa bagi mereka yang ada di bentangan alam semesta adalah Allah Jalla wa Alla, Maha Sempurna dan Maha Abadi.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Setiap gerak gerik kenikmatan yang kita lakukan sampai setiap nafas kita, inilah ciri Kasih Sayang Allah kepada kita yang tidak akan diberikan dan tidak mampu diberikan oleh makhluk satu sama lainnya terkecuali Allah Sang Maha Pencipta.
Hadirin hadirat, beruntung jiwa yang mengingat Allah, beruntung bibir yang menyebut Nama Allah, beruntung alam pemikiran yang memikirkan keagungan Ilahi.

Hadirin hadirat, sampailah kita kepada Hadits Qudsi, dimana Sang Nabi Saw bersabda menceritakan firman Allah riwayat Shahih Bukhari “Yanzilu Rabbuna tabaaraka wa ta’ala fi tsulutsullailil akhir…” (Allah itu turun ke langit yang paling dekat dengan bumi pada sepertiga malam terakhir).

Tanda Dekat Datangnya Hari Kiamat

قَالَ رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
إِنَّ بَيْنَ يَدَيْ السَّاعَةِ لَأَيَّامًا يَنْزِلُ فِيهَا الْجَهْلُ وَيُرْفَعُ فِيهَا الْعِلْمُ وَيَكْثُرُ فِيهَا الْهَرْجُ (صحيح البخاري

Sabda Rasulullah saw :
“Sungguh dekat dg hari kiamat akan datang padanya kejahilan, dan terhilangkannya ilmu, dan banyaknya terjadi pertikaian” (Shahih Bukhari)



ImageAssalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Maha Suci Allah Jalla Wa Alla Yang Maha Membuka Segenap Kebahagiaan dunia dan akhirat, Yang (Dias wt) didambakan segala apa apa yang diinginkan (hamba Nya) dari anugerah, Maha Memiliki segala apa - apa yang didambakan oleh hamba hamba Nya, Maha Menyimpan segala hal hal yang indah yang disiapkan bagi hamba hamba Nya, Matahari Kebahagiaan yang tiada pernah terbenam, Matahari Pengampunan yang tiada pernah padam pengampunan Nya, kasih sayang yang kekal dan abadi melebihi segenap kasih saying Nya, Maha Membuka segenap rahmat dan kesejahteraan dengan doa dan munajat, Maha Mengundang hamba hamba Nya kepada kebahagiaan, pengampunan, kemuliaan, keluhuran dengan doa doa dan pendekatan kehadirat Nya.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah, Allah Swt telah menyampaikan kepada kita rahasia kebahagiaan yaitu dengan doa doa dan munajat kita dan pengikutan (ittiba) kita kepada Sayyidina Muhammad Saw. Allah Swt mengajarkan doa, mengajarkan munajat, doa dan munajat yang tiada taranya. Doa dan permintaan yang tidak akan bisa dikabulkan terkecuali oleh Allah Swt. Allah Swt mengajarkan doa doa yang mengenalkan kita betapa kasih sayang-Nya, dan indahnya Allah.

Robbanaa laa tuakhidznaa innasiinaa aw akhtho'naa, wahai Allah jangan Engkau murka dan jangan Engkau tulis jika kami lupa dan kami berbuat salah. Demikian indahnya doa dan keindahan bagi yang dikabulkannya. Betapa mudahnya cobaan ini, betapa indahnya, laa tuakhidznaa innasiinaa aw akhthonaa, jangan Kau tulis, jangan Kau perberat, jangan Kau bebani dan maafkanlah jika kami lupa dan kami salah. Ini doa yang mengajarkan adalah Allah, Allah Swt ingin memberimu maaf dari yang kau lupa dan yang kau tidak lupa dari dosa. Maka diajarkan-Nya doa doa kepada kita agar Allah tidak lagi mempermasalahkan dosa - dosa kita. Bagaimana? Munajat dan doa. Allah Swt mengajarkan gemuruh munajat di dalam jiwa ini membuka kebahagiaan.

Robbanaa laa tuakhidznaa innasiinaa aw akhthonaa, robbanaa wa laa tahmil a'lainaa ishron kamaa hamaltahu a'lalladziinamin qoblinaa, kulihat si fulan musibahnya berat, kulihat si fulan cobaannya dahsyat, wala tahmil a'lainaa ishron kamaa hamaltahu a'lalladziinamin qoblinaa, jangan bebani kami dengan beban yang telah Engkau bebankan kepada orang - orang sebelum kami. Robbana wa laa tuhamilnaa maa laa thoqotalanabih wa'fu anna waghfirlanaa, maafkanlah kami, ampunilah kami faanshurnaa 'alalqaumil kaafiriin, tolonglah kami untuk menghadapi orang - orang yang kuffar, dari kejahatan mereka, dari tipuan mereka.

Tujuh Kelompok Yang Dinaungi Allah

قال رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ، يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ، الْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ رَبِّهِ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ، وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللَّهِ، اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ، وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ، فَقَالَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ أَخْفَى، حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ. (صحيح البخاري

Sabda Rasulullah saw : “Tujuh kelompok yang dinaungi Allah pada Naungan Nya dihari tiada tempat berteduh kecuali yang dinaungi Nya, Imam yang adil, dan Pemuda yang tumbuh dg banyak ibadah pada Allah, dan orang yang hatinya terikat ke masjid masjid, dan dua teman yang saling akrab karena Allah, berteman dan berpisah karena Allah, dan pria yang diajak berzina oleh wanita kaya dan berkedudukan dan berparas indah namun ia menolak dg ucapan : aku takut pada Allah, dan orang yang bersedekah dengan sembunyi, hingga tangan kirinya tak tahu bahwa tangan kanannya bersedekah, dan orang yang ketika mengingat / menyebut Allah mengalir airmatanya” (Shahih Bukhari)



ImageAssalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Limpahan Puji Kehadirat Allah Maha Raja Yang Kekal dan Abadi, yang telah membangun istana – istana yang megah dan mewah yang kekal dan abadi untuk hamba – hamba beriman. Telah dibangun dengan semewah – mewah dan semegah – megahnya. Menjadi semakin indah dan semakin mewah dengan amal – amal ibadah hamba – hambaNya dan Allah menyiapkan anugerah yang melebihi segenap anugerah. KeridhoanNya yang abadi untuk hamba – hambaNya yang beriman. Demikian sepanjang waktu dan zaman, sepanjang turunnya Adam alaihi shaalatu wassalam hingga Nabi terakhir Rahmatan Lil Alamin (Sayyidina Muhammad Saw).

Kebangkitan Sang Nabi Saw 14 abad tahun yang silam membawa terbitnya matahari Alquran dan Risalah. Menuntun kepada kemuliaan, menyampaikan tarbiyah nabawiyyah seagung – agung pembinaan, membuat jiwa yang kotor dengan seluruh sifat yang hina menjadi jiwa yang suci dengan sifat yang luhur. Jiwa – jiwa yang paling menyukai kehinaan, kejahatan, kekejian, kekotoran dan segala sifat tercela. Dituntun oleh cahaya terang – benderang yang diciptakan oleh Allah yang dikenali dengan sirajan muniira (pelita yg terang benderang sebagaimana firman Allah swt) Sayyidina Muhammad Saw. Terang – benderang jiwa mereka dengan seluruh sifat yang luhur hingga tidak tersisa sifat yang mulia dan suci di alam terkecuali ada pada Para Sahabat radiyallahu anhum wa ardhahum.

Kemuliaan Yang Tersimpan Dalam Adzan dan Shalat


قال رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : :
لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِي النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الْأَوَّلِ ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إِلَّا أَنْ يَسْتَهِمُوا عَلَيْهِ لَاسْتَهَمُوا وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِي التَّهْجِيرِ لَاسْتَبَقُوا إِلَيْهِ وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِي الْعَتَمَةِ وَالصُّبْحِ لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا (صحيح البخاري)

Sabda Rasulullah saw :
“Jika manusia itu tahu kemuliaan kemuliaan yang tersimpan pada Adzan & Iqamah dan shaf pertama (dlm shalat), dan mereka tak bisa mendapatkannya kecuali dengan harus diundi (bukan judi tentunya), maka mereka akan melakukan perundian untuk mendapatkannya, dan apabila mereka mengetahui apa yang tersimpan pada Tahjir (mendatangi shalat dhuhur saat panas terik), maka mereka akan berlomba2 melakukannya, dan jika mereka mengetahui apa yang tersimpan pada shalat isya dan shalat subuh (berjamaah), maka mereka akan mendatanginya walau dengan merangkak” (Shahih Bukhari)



ImageAssalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Limpahan Puji Kehadirat Allah Swt Yang Maha Menerbitkan matahari di permukaan bumi dan selalu dalam keadaan terbit berpindah dari tempat ke tempat lain. Terbit di wilayah ini dan terus terbit ke wilayah yang lebih Barat dan matahari terus terbit sepanjang waktu dan zaman. Akan tetapi di satu tempat matahari akan terbit dan akan terbenam menunjukkan kehidupan manusia yang akan hidup dan pasti akan wafat. Tiadalah matahari itu terbit dari kegelapan terkecuali sudah muncul kepastian ia akan terbenam. Berbeda dengan Sang Yang Maha Memiliki matahari, Yang Maha Menerbitkan matahari selalu terbit dan berputar di permukaan bumi dan bumi berputar yang menyebabkan matahari itu sebenarnya terus dalam keadaan terbit, berpindah dari tempat ke tempat. Menunjukkan dan melambangkan Raja Alam Semesta yang selalu terbit tiada pernah terbenam sepanjang waktu dan zaman.

Berbeda dengan manusia yang terikat dengan tempatnya. Maka ia tidak akan pernah menemukan matahari selalu terbit karena berada di tempatnya. Demikian juga kehidupan kita yang tidak bisa mengikuti satu generasi pada generasi lainnya.

Maha Suci Allah Swt Yang Maha Menerbitkan Cahaya Tauhid di dalam jiwa, Kasih Sayang dan Pengampunan dan Keridhoan Allah yang terbit dengan kalimat tauhid “Laailahailallah Muhammad Rasulullah Saw” yang kalimat itu membawa terbitnya berjuta matahari keridhoan Illahi. Matahari kemuliaan shalat, cahaya kemuliaan puasa, cahaya kemuliaan zakat, cahaya kemuliaan shadaqah, kemuliaan birrul walidain dan kemuliaan – kemuliaan lainnya. Yang kesemuanya itu merupakan matahari yang abadi, yang akan menerangimu ketika kau menghadap Rabbul Alamin. Sebagaimana di firmankan oleh Allah “yauma laa yukhzillaahunnabiy walladziina amanuu ma’ahuu nuuruhum yas’a baina aidiihim wa bi aimaanihim” (hari dimana Allah tidak akan mengecewakan Sang Nabi saw dan orang – orang yang bersama Sang Nabi saw dan cahaya mereka berada mengitari mereka di kanan kiri dan seluruh mereka, terang – benderang dengan cahaya yang bukan matahari karena matahari akan menemui terbenam di yaumal qiyamah).

Dan matahari ibadah, matahari ketaatan kepada Rabb tidak akan pernah padam karena itu adalah cahaya keridhoan Allah. Hadirin, dan cahaya itu akan menerangi mereka bersama sirajan muniira Sayyidina Muhammad Saw. Rabbiy pastikan kami selalu mendapatkan matahari hidayah. Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzaljalali wal ikram, jika ada diantara hadirin yang masih belum bakti pada ibunya pastikan mulai malam ini ia tidak akan lagi menyakiti ibu dan ayahnya. Ya Rabb cabut seluruh perbuatan buruk kami terhadap ibunda kami jika ada diantara kami ada yang memperbuatnya, cabut perbuatan tidak sopan kami terhadap ayah kami jika ada diantara kami yang masih memperbuatnya. Jadikan malam ini malam terbitnya cahaya birrul walidain kepada semua kami yang hadir Ya Rabb..

Ucapan Subhanallahi Wabihamdih Peruntuh Dosa - Dosa


قَالَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
مَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ حُطَّتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ (صحيح البخاري

Sabda Rasulullah saw : “Barangsiapa yg membaca SUBHANALLAHI WABIHAMDIH 100X pada harinya, maka berjatuhanlah dosa dosanya walau sebanyak buih di lautan” (Shahih Bukhari)



Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Limpahan Puji Kehadirat Allah Swt Yang Maha Mencintai hamba – hamba Nya melebihi cinta hamba-Nya satu sama lain. Yang tiada satu makhluk bisa melebihi cintanya Allah kepada seorang hamba-Nya dan yang paling mencintai adalah Allah, cinta Nya (kepada kita) yang utama dan muncul dan jelas adalah anugerah kehidupan, yang itu merupakan cinta yang tidak bisa ditandingi oleh semua cinta dan kasih sayang yang lainnya. Dialah (Allah) yang memberi kita kehidupan, yang memanjakan kita dengan kemanjaan dalam kehidupan di dunia, yang memberikan kepada kita jamuan jamuan kemanjaan matahari dan bulan dan seluruh panca indera yang dari dasar keagungan kasih sayang Illahi sehingga seakan – akan hal itu terjadi tanpa ada yang memberi.

Sebagaimana seorang bayi yang kecil yang disayangi oleh ibunya dan ia tidak sadar bahwa ia ada yang sangat menyayangi. Memandikannya siang, pagi dan malam, memberi ia makanan, minuman, menyusuinya, memberinya hal – hal yang bermanfaat baginya, menyiapkan segala kebutuhannya, menyiapkan apa yang diperlukan untuk menunjang kehidupannya. Inilah keadaan setiap hamba di dalam kehidupan dunia. Mereka yang taat dan mereka yang tidak taat, mereka yang dalam dosa atau mereka yang dalam pahala. Inilah cinta yang melebihi semua cinta yang tak akan kau dapatkan dari yang lain selain-Nya. Ilallah (terkecuali Allah) Yang Maha Tunggal dan Maha Abadi dan cinta kasih sayang-Nya ditawarkan lagi lebih bagi mereka yang mendambakan cinta Allah Yang Abadi yaitu dengan tiada menduakan-Nya dan menjawab seruan kasih sayang-Nya untuk berbuat hal – hal yang dicintai-Nya yang dengan itulah Allah Swt menampakkan kepada kita kesempurnaan yang kekal dan abadi.

Hadirin – hadirat, satu – satunya kekasih yang tidak akan mengecewakan kekasihnya adalah Allah Swt. Kasih sayang yang muncul pada setiap jiwa hamba – hambaNya dijawab lebih daripada cinta itu kepadanya.

“Wama taqarraba ilayya abdi syibran taqarabbtu ilaihi dzira’an”, demikian riwayat Shahih Bukhari di dalam hadits qudsiy “tiadalah seorang hamba mendekat kepada-Ku satu jengkal kecuali Ku-jawab kedekatan kepadanya satu hasta”.

“Wama taqarabba ilayya abdi dzira’an taqarabbtu ilaihi ba’a, jika hamba-Ku mendekat dan mencintai-Ku dengan mendekat satu hasta maka Aku mendekat kepadanya satu depa”.

“wa in atayna maasyiyan ataytuhu harwalah, jika ia datang padaku dengan melangkah Aku datang padanya dengan bergegas”. Menunjukkan jawaban cinta Allah lebih besar selalu menjawab cinta hamba-Nya. Sebesar apapun rindu hamba-Nya, Allah lebih rindu kepadanya.

“Man ahabba liqaAllah ahabballah liqa’ah, barangsiapa yang rindu berjumpa dengan Allah, Allah rindu berjumpa dengannya”, demikian riwayat Shahih Bukhari.

ALLAH Bersama Hamba Yang Mengingat Dan Menyebut Nama Nya


قال رسول صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : قَالَ اللَّهُ تَعَالَى : أَنَا مَعَ عَبْدِي حَيْثُمَا ذَكَرَنِي وَتَحَرَّكَتْ بِي شَفَتَاهُ

(صحيح البخاري)


Sabda Rasulullah saw :
“Aku bersama hamba Ku ketika ia mengingat Ku dan bergetar bibirnya menyebut nama Ku” (Shahih Bukhari)



ImageIni hadits qudsiy, hadirin disini ada sedikit salah terjemah. Disini sabda Rasulullah saw semestinya selanjutnya sabda Rasulullah saw bahwa Allah berfirman. Jadi ucapan ini dari Allah Swt bukan dari Nabi Muhammad saw.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Limpahan Puji Kehadirat Allah Swt yang telah menghadirkan kita didalam kehadiran teragung sepanjang zaman yaitu kehadiran detik – detik dimana kita sedang mendekatkan diri kepada Allah. Dengan shalat, dengan dzikir, dengan puasa, dengan zakat, dengan shadaqah dan semua amal shalih lainnya diantaranya kehadiran di majelis – majelis dzikir dan majelis taklim yang mana seluruh kemuliaan dan kesucian itu tumpah ruah di majelis taklim dan majelis dzikir seperti ini.

Limpahan Puji Kehadirat Allah Swt Maha Raja Alam Semesta yang menguasai setiap hamba dan semua yang tercipta. Saya bicara “tercipta” karena memang tidak ada kehidupan yang dicipta terkecuali tercipta oleh Rabbul Alamin. Dicipta oleh Allah bukan dicipta oleh makhluk lainnya.

Seorang suami istri menikah belum tentu bisa menghasilkan seorang anak. Demikian pula hewan belum tentu bertelur, demikian pula tumbuhan belum tentu tumbuh jika ditanam. Akan tetapi ada samudera ketentuan Ilahi yang mengatur segala kehidupan dan mengatur setiap nafasku dan nafas kalian. Dia (Allah) Maha Tahu berapa jumlah nafas kita, Dia (Allah) Maha Tahu berapa jumlah debu yang kita injak, Dia (Allah) Maha Tahu berapa kali kita akan melihat matahari terbit, Dia (Allah) Maha Tahu perasaan kita, apakah kita menyesali dosa atau justru malah sombong merasa tak butuh pengampunan. Maha Melihat sedang melihat jiwamu wahai hadirin – hadirat, wahai saudara – saudariku yang kumuliakan, ingatlah Dzat yang paling pantas untuk diingat.

ImageTelah bersabda Nabiyyuna Muhammad Saw riwayat Shahih Bukhari. “ada diantara manusia itu yang beramal dengan amalan ahli neraka hampir sepanjang hidupnya sampai antara dia dan neraka hanya 1 jengkal saja”. Maksudnya 1 jengkal saja adalah nafasnya, nafasnya hanya beberapa nafas lagi dan dia akan wafat dan akan masuk ke dalam neraka. Tetapi didahului kehendak Illahi maka dia beramal dengan amalan ahli surga, bertaubat kepada Allah dan dia masuk ke dalam surga.“Ada lagi kelompok yang beramal dengan amalan ahli surga sampai antara dia dan surga tinggal 1 hasta saja, lalu didahului oleh ketentuan Allah terlebih dahulu dia beramal dengan amalan ahli neraka dan dia masuk neraka”. (Shahih Bukhari)

Berlindunglah pada Allah dari bisikan Syaitan

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : يَأْتِي الشَّيْطَانُ أَحَدَكُمْ فَيَقُولُ مَنْ خَلَقَ كَذَا مَنْ خَلَقَ كَذَا حَتَّى يَقُولَ مَنْ خَلَقَ رَبَّكَ فَإِذَا بَلَغَهُ فَلْيَسْتَعِذْ بِاللَّهِ وَلْيَنْتَهِ

(صحيح البخاري)

Sabda Rasulullah saw :
Bisa saja syaitan datang diantara kalian dan membisikkan : siapa yg mencipta ini?, siapa yg mencipta itu?, hingga syaitan berkata : siapa yg mencipta Tuhan Mu?. Jika sampai pada hal itu maka berlindunglah (Ta;awwudz) pada Allah, dan hentikan pemikiran itu” (Shahih Bukhari)



ImageAssalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Limpahan Puji Kehadirat Allah Swt Yang Maha Membangun kerajaan alam semesta dan menjadikan setiap hari bagaikan lorong – lorong kehidupan yang terus dilewati oleh hamba – hambaNya, khususnya keturunan Adam yang terus tanpa mereka bergerak pun usia mereka terus berjalan. Yang mereka tiada akan pernah bisa kembali kepada detik atau menit yang lalu. Mereka selalu menuju kepada akhir kehidupan, itulah tujuan semua kelahiran kepada satu tujuan yaitu akhir dari dari kehidupannya. Kematian adalah akhir dari tujuan semua kelahiran. Semua yang lahir bagaikan dijatuhkan diatas sungai yang mengalir kepada satu arah yaitu sakaratul maut. Demikian semua yang hidup diatas alam semesta yang Maha Dimiliki Allah, yang kerajaannya tunggal…, Allah.

Dan hadirin – hadirat, ketika kita melewati dari sungai (alur kehidupan) yang terus mengalir menuju kematian ini. Yang kalau usia kita 100 tahun berarti hanya 36.500 hari dan setelah itu sampailah kepada ujung sungai yang mengalir yaitu cengkraman sakaratul maut. Menceraikan ruh kita dengan jasad kita, membelah dan memisahkan kita dengan semua yang kita lihat dan kita dengar. Terpisahlah kita dari jasad, berhentilah lisan dari suara, berhentilah mata dari melihat, berhentilah pendengaran dari mendengar. Dan saat itu ruh pun berpisah dengan jasad, menanti waktu penantian dengan Rabbul Alamin Jalla Wa Alla Swt.

Kamis, 03 Februari 2011

Terbuka Dan Tertutupnya Pintu Sorga Dan Neraka

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : إِذَا دَخَلَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ وَسُلْسِلَتْ الشَّيَاطِينُ

(صحيح البخاري)

Rasulullah SAW bersabda :
“Jika masuk bulan Ramadhan, terbukalah pintu pintu sorga, tertutuplah pintu neraka, dan syaitan dibelenggu”. (Shahih Bukhari)



Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ، وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ اْلجهل والدياجر، الحمدلله الذي هدانا، بعبده المختار من دعانا إليه بالإذن، وقد نادانا، لبيك يامن دلنا وحدانا، صلى الله وسلم وبارك عليه وعلى أله، الحمدلله الذي جمعنا في هذا المجمع الكريم، والحمدلله الذي جمعنا في هذه الليلة وفي هذا الشهر المبارك..

Limpahan Puji ke hadirat Allah Maha Raja langit dan bumi, Maha tunggal menguasai kerajaan alam semesta, Maha menciptakan jagad raya dari tiada, Maha menjadikan bumi dan lautan dari tiada, Maha menjadikan daratan, hewan dan tumbuhan dari tiada, Dialah ALLAH Yang Maha Pengasuh alam semesta sepanjang waktu dan saat, Maha menentukan nafas hamba – hambaNya, Maha mensucikan jiwa hamba – hambaNya dengan pemikiran yang suci jika mereka mau berfikir, hingga segala apapun yang mereka pelajari di alam, mereka akan menemukan keagungan nama yang maha sempurna, bahwa alam semesta ini ada penciptanya yang maha sempurna .

Hadirin Hadirat yang dimuliakan Allah..

Sampailah kita ke majelis ini, tuk mendapatkan hidangan jamuan Ilahi, seagung-agung jamuan, semulia-mulia sambutan, yaitu pengampunan dan kasih sayangNya. Semoga Allah memastikan seluruh namaku dan nama kalian di dalam kasih sayang dan kelembutanNya yang abadi..Yaa dzal jalaali wal ikraam…

Sampailah kita kepada hadits agung, tuntunan mutiara kebahagiaan yang kekal, dari mulut manusia yang paling sopan dan sempurna, dari wajah yang paling indah dari semua wajah yang dicipta Allah, yang Allah jadikan tuntunan dan gerak-geriknya sebagai pembuka rahasia keridhaan Allah yang abadi; Sayyidina Muhammad SAW yang bersabda:

إِذَا دَخَلَ رَمَضَانُ فُتِحَتْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ وَسُلْسِلَتِ الشَّيَاطِيْنُ

Di dalam riwayat Shahih Al Bukhari lainnya :

إِذَا دَخَلَ رَمَضَانُ فُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ..

Dua riwayat yang bersamaan maknanya; “jika masuk bulan Ramadhan maka dibukalah pintu-pintu langit, dalam riwayat lainnya pintu-pintu surga”. Makna keduanya adalah dibukanya rahasia kasih sayang Ilahi yang lebih besar, berpijar kelembutan Allah lebih agung dan luhur, sehingga Allah menyambut tamu-tamu kasih sayangNya dari umat ini untuk mendekat dan mendekat, dengan melipatgandakan nama mereka 700 kali lipat dan lebih. Dikatakan oleh Hujjatul Islam Wabarakatul Anaam Al Imam Nawawi AR (Alaihi Rahmatullah : atasnya Rahmat Allah) di dalam Syarh An Nawawi ‘alaa Shahih Al Muslim, dan oleh Al Imam Ibn Hajar dalam Fathul Baari dan Muhaddits lainnya; “Bahwa Allah melipatgandakan pahala 10 kali hingga 700 kali lipat itu, namun Allah melipatgandakannya lebih lagi di bulan Ramadhan, karena Allah berkata

الصِّيَامُ لِيْ وَأَنَا أَجْزِيْ بِه

( Puasa adalah untukKu(Allah), dan Aku yang langsung memberi ganjarannya ) lebih dari 700 kali lipat”
.

Dua Kenikmatan Yang Sering Dilupakan

قال رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

(صحيح البخاري)

Sabda Rasulullah saw :
“dua kenikmatan yg sering dilupakan banyak orang, kesehatan dan kelowongan waktu” (Shahih Bukhari)



Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Yang sama – sama kita muliakan Guru kita yang kita cintai fadhilatul sayyid ad da’i ilallah Al Habib Hud bin Muhammad Bagir Al Athas matta’Anallahu bihi, para ulama, para kyai, dan para tokoh masyarakat yang hadir, para sesepuh.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Limpahan puji kehadirat Allah, Maha Raja Tunggal dan Maha Abadi, Yang Maha Melimpahkan Rahmat dengan Kemuliaan-Nya sepanjang waktu dan zaman. Yang di malam mulia ini, di malam 25 Ramadhan, yang padanya terdapat sedemikian banyak hujan cahaya Rahmat Illahi, menghujani umat Nabi Muhammad Saw dengan tawaran – tawaran Illahi yang disampaikan kepada utusan Allah yang paling suci, Sayyidina Muhammad Saw.

“Taharraw lailatalqadri fil witri min al’asyril awakhiri min ramadhan”. Demikian riwayat Shahihain Bukhari dan Muslim. “Temuilah kemuliaan malam lailatulqadr di 10 malam terakhir di bulan Ramadhan, di malam ganjil”. Dan hadits lainnya “temuilah kemuliaan lailatulqadr di 7 malam terakhir, di malam ganjil di bulan Ramadhan”. Semoga malam ini, malam kemuliaan bagiku dan kalian dilimpahi cahaya kemuliaan lailatulqadr dan segala Anugerah-Nya. Di malam 25 Ramadhan, kita berkumpul di dalam cahaya Anugerah Ilahi, terang – benderang menghujani para tamu-Nya yang berdatangan ke Baitullah, berdatangan ke istana Keridhoan Allah ini dan tiadalah 1 orang tamu yang akan dikecewakan oleh Sang Maha Dermawan terkecuali semua tamu disambut dengan Anugerah Luhur, disambut dengan semulia – mulia Anugerah. Anugerah yang tidak bisa diberikan pada makhluk satu sama lainnya, Anugerah yang hanya dimiliki Allah berupa Anugerah yang kekal dan abadi, Kasih Sayang Allah ditumpah-ruahkan, dihujankan dan dihamparkan kepada para tamu – tamu Allah. Mereka yang berkumpul di dalam dzikir, berkumpul di dalam taklim, dan kemuliaan shalawat dan dzikir dzikir Nabawiy, semoga aku dan kalian selalu di dalam Kasih Sayang Rahmat Allah yang abadi dhahiran wa bathinan, dunia dan akhirat.

Hadirin – hadirat, Sang Nabi Saw bersabda “matsalulladzii yadzkurullah walladzii laa yadzkurullah matsalul-hayyi wal-mayyiti”, demikian diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari. “Perumpamaan orang – orang yang bedzikir mengingat Allah dengan orang yang tidak pernah mengingat Allah, bagaikan perumpamaan yang hidup dan yang mati”. Jiwanya padam dari Keluhuran Ilahi, ia makan dan minum melewati hari – harinya dan lepas dari Anugerah yang abadi. Di hadapan manusia, ia hidup, berbicara dan berbuat. Namun di hadapan Allah, tiada bedanya dengan yang mati, karena ia tidak mau mengingat Allah.

Raja Dari Semua Istighfar

قال رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : سَيِّدُ الِاسْتِغْفَارِ أَنْ تَقُولَ: اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِي، وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ، وَوَعْدِكَ، مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ.) قَالَ وَمَنْ قَالَهَا مِنْ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِيَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ وَمَنْ قَالَهَا مِنْ اللَّيْلِ وَهُوَ مُوقِنٌ بِهَا فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ

(صحيح البخاري)

Sabda Rasulullah saw :
Raja dari semua doa mohon pengampunan adalah kau ucapkan : “(Wahai Allah, Engkau Tuhanku, Tiada Tuhan selain Engkau, Engkau yg menciptaku, dan aku adalah Hamba Mu, dan Aku ada pada janji dan sumpah setiaku (syahadat), dan aku berbuat semampuku (menunaikan janji dan sumpahku itu), aku berlindung pada Mu dari keburukan yg kuperbuat, aku sadari kenikmatan Mu atasku, dan aku sadari pula perbuatan dosa dosaku pada Mu, maka ampunilah aku, karena tiada yg mengampuni dosa kecuali Engkau). Barangsiapa yg mengucapkannya di siang hari dg mendalami maknanya lalu ia wafat dihari itu maka ia masuk sorga, barangsiapa yg mengucapkannya dimalam hari dg mendalami maknanya dan ia wafat sebelum pagi maka ia masuk sorga” (Shahih Bukhari)



Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…

حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ، وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ، اْلَحَمْدلُلهِ الَّذِيْ هَدَانَا، بِعَبْدِهِ اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ، وَقَدْ نَادَانَا، لَبَّيْكَ ياَمَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا، صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ، الحَمْدُلِلهِ الَّذِيْ جَمَعَنَا فِي هَذَا اْلمَحضر، وَاْلحَمْدُلِلهِ الَّذِيْ جَمَعَنَا فِي هَذِهِ اْلمُنَاسَبَةِ ...

Limpahan puji ke hadirat Allah Jalla wa ‘Alaa, Maha raja langit dan bumi, Maha Suci Allah, Maha penguasa tuggal, Maha mencintai hamba Nya melebihi segenap kecintaan, mencintai mereka dan menyayangi mereka dengan kelembutan, mulai dari manusia tercipta dan mulai dari manusia berada dalam sel rahim ibunya, belum mengenal siapapun hanya Allah, Yang merangkai dan membangun tubuh kita dengan kesempurnaan sehingga lahirlah tubuh yang ada pada kita ini dengan kepemilikan tunggal dariNya,
tidak dirangkai dan dicipta oleh makhluk terkecuali oleh qudrah (takdir) Ilahi yang Maha Sempurna, sehingga terbentuklah tubuh mulia ini, anugerah yang luhur datang dari Rabbul ‘alamin, dititipkan kepada ayah bunda kita hingga kita lahir ke muka bumi dengan kasih sayangNya, dititipkan melalui bunda kita, kemudian manusia tumbuh dewasa,

Penjagaan Dan Kasih Sayang ALLAH SWT Kepada Rasul SAW

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ، وَلَنْ يُضَيِّعَنِي اللَّهُ أَبَدًا

(صحيح البخاري)

Sabda Rasulullah saw :
“Sungguh Aku Rasulullah (utusan Allah), dan tidak akan Allah membiarkanku dan kengecewakanku selama lamanya(abadi penjagaan dan perhatian kasih sayang Allah swt padaku selamanya) ” (Shahih Bukhari)



Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…

حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ وَاْلحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا بِعَبْدِهِ اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجمَعِ اْلكَرِيْمِ وَاْلحَمْدُلِلهِ الَّذِيْ جَمَعَنَا فِيْ هَذِهِ الْجَلْسَةِ اْلعَظِيْمَةِ...

Limpahan puji ke hadirat Allah SWT, Yang maha mengumpulkan ruh jdan jiwa dalam keluhuran yang abadi, Yang maha mengundang hamba-hambaNya kepada cahaya keluhuran, sebagaimana Firman Allah SWT :

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ( البقرة : 186

“ Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku“. ( QS. Al Baqarah : 186 )

Jika seorang hamba berdoa kepada Allah, maka Allah jawab dengan jawaban yang lebih agung dari setiap doa hambaNya, setiap kali hamba meminta kepada Allah maka berlimpah anugerah beribu kali lebih besar daripada permintaan hambaNya, demikian sang maha dermawan dan maha luhur .

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah..

Di bulan mulia Dzulqaidah ini yang mana Allah telah menjadikan bulan ini termasuk “ Asyhur Al Hurum” ( bulan-bulan mulia), yaitu Zulqa’dah, Zulhijjah, Muharram dan Rajab, empat bulan mulia di dalam setiap tahunnya. Dimana Sang Nabi SAW sangat banyak beribadah di bulan-bulan itu. Diriwayatkan oleh Hujjatul Islam Wabarakatul Anam Al Imam An Nawawy Ar (alaihi Rahmatullah : semoga baginya Rahmat Allah swt), di dalam kitab Syarah An Nawawiy ‘alaa Shahih Muslim teriwayatkan dalam beberapa hadits shahih bahwa Rasul SAW memperbanyak ibadah di bulan Muharram, memperbanyak ibadah apapun termasuk puasa dan lainnya. Oleh sebab itulah sampainya kita di bulan-bulan mulia ini ( Zulqa’dah, Zulhijjah, Muharram, Rajab) empat bulan yang disebut Asyhur Al Hurum yaitu bulan –bulan mulia, yang Allah SWT memuliakan hamba-hambaNya yang memperbanyak ibadah di bulan-bulan tersebut. Semoga Allah SWT memastikan kemuliaan padaku dan kalian di dalam keberkahan Zulqa’dah dan Zulhijjah di dalam cahaya Hajj dan umrah, Ya Rahman Ya Rahim.

Diturunkannya Cobaan Dan Anugerah

عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَيْقَظَ لَيْلَةً فَقَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ مَاذَا أُنْزِلَ اللَّيْلَةَ مِنْ الْفِتْنَةِ مَاذَا أُنْزِلَ مِنْ الْخَزَائِنِ مَنْ يُوقِظُ صَوَاحِبَ الْحُجُرَاتِ يَا رُبَّ كَاسِيَةٍ فِي الدُّنْيَا عَارِيَةٍ فِي الْآخِرَة

(صحيح البخاري)

Dari Salmah (Istri Rasul saw) ra :
Sungguh Nabi saw terbangun disuatu malam, dan berkata : Subhanallah….!, betapa malam ini diturunkan daripada cobaan, betapa banyak malam ini diturunkan anugerah anugerah, siapakah yg membantuku untuk membangunkan semua keluargaku, Wahai …!, barangkali orang yg mempunyai sandang di dunia, tidak mempunyai sandang di akhirat” (Shahih Bukhari)



Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ، وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِر،ِاْلَحَمْدلُلهِ الَّذِيْ هَدَانَا، بِعَبْدِهِ اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ، وَقَدْ نَادَانَا لَبَّيْكَ ياَمَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا، صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ الحَمْدُلِلهِ الَّذِيْ جَمَعَنَا فِي هَذَا اْلمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ، وَاْلحَمْدُلِلهِ الَّذِيْ جَمَعَنَا فِي هَذِهِ اْلمُنَاسَبَةِ وَاْلحَمْدُلِلهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِي هَذَا اْلمَجْلِسِ اْلمُبَارَكْ .

Limpahan puji kehadirat Allah SWT , cahaya kemegahan yang abadi cahaya kasih sayang yang abadi, cahaya pengampunan yang abadi, cahaya kelembutan yang abadi, kelembutanNya mengungguli segala kelembutan, Yang dikenalkan oleh sang Nabi " أَرْحَمُ الرَّاحِمِيْنَ "Paling berkasih sayang dari semua yang memiliki sifat kasih sayang , Dia lah Allah yang menciptakan kasih sayang untuk hambaNya, dan Dia lah samudera kasih sayang yang abadi, ALLAH.

Hadirin Hadirat yang dimuliakan Allah..
Dalami makna ucapan Sang Nabi dalam doanya “ Yaa Arhamar Raahimin“, Wahai yang Maha lebih berkasih sayang dari semua yang berkasih sayang , jika kita mendalami maknanya kita akan sampai pada samudera kasih sayang Allah yang lebih dari semua yang menyayangimu, ALLAH….., Merugilah mereka yang menutup dirinya dari cahaya kasih sayang Allah, merugilah mereka yang menolak kelembutan Allah, merugilah mereka yang menolak cahaya pengampunan Allah. Semoga aku dan kalian selalu terang benderang jiwa sanubari dan jasad kita dengan cahaya kelembutan Allah, dengan cahaya pengampunan Allah, dengan cahaya kasih sayang Allah. Yaa Arhamar Raahimin..Wahai Yang Maha berkasih sayang melebihi semua yang mempunyai sifat kasih sayang, kalimat ini akan membuka keluhuran dan hubungan mulia dari Rahmat Allah kepadamu

أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِيْ بِيْ ...

demikian diriwayatkan dalam Hadits Qudsiy riwayat Al Imam Bukhari dan lainnya “ Aku (Allah) bersama persangkaan HambaKu “. Ketika hamba menginginkan kasih sayangNya, maka sungguh Allah sedang ingin menyayanginya, jika seorang hamba merindukan Allah maka sungguh Allah rindu padanya , (shahih Bukhari) jika seorang hamba merasa dirinya ingin mendapatkan pengampunan dan meminta maaf dan ampun kepada Tuhan penciptanya, sungguh doa dan munajatnya itu menandakan bahwa Allah ingin mengampuninya.

Ummat Yang Bercahaya Di Hari Kiamat



قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : إِنَّ أُمَّتِيْ يُدْعَوْنَ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ غُرًّا مُحَجَّلِيْنَ مِنْ آثَارِ اْلوُضُوْءِ فَمَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ أَنْ يُطِيْلَ غُرَّتَهُ فَلْيَفْعَلْ

(صحيح البخاري)

Sabda Rasulullah saw :
“ Sungguh ummatku digelari di hari kiamat sebagai cahaya yang terang benderang, dari bekas wudhunya, maka barangsiapa yang mampu diantara kalian untuk memperluas bagian (yang disentuh air) pada anggota wudhunya , maka lakukanlah” (Shahih Bukhari)



Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

فَحَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ وَاْلحَمْدُلِلهِ الَّذِيْ هَدَانَا بِعَبْدِهِ اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ الْحَمْدُلِلهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِيْ هَذَا اْلمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ وَاْلحَمْدُلِلهِ الَّذِيْ جَمَعَنَا فِيْ هَذِهِ اْلمُنَاسَبَةِ اْلمُبَارَكَةِ...

Limpahan puji ke hadirat Allah Yang selalu menyeru hambaNya pada keluhuran, walaupun mereka selalu berada dalam kehinaan, namun Sang Maha tidak berputus asa terus mengundang para pendosa menuju pengampunan dan kasih sayangNya, Dialah Allah Maha bercahaya dan Maha menerangi jiwa hamba-hambaNya dengan cahaya keindahanNya, yang jika cahaya keindahan itu berpijar pada jiwa hambaNya maka teranglah sanubarinya, tenang dan damailah hari-harinya, tenanglah wilayahnya tenanglah wilayah-wilayah sekitarnya, dan tercerahkanlah jiwanya dengan Allah . Ia selalu asyik melakukan sujud, ia selalu menikmati lezatnya menyebut nama Allah, ia selalu merasa lezat ketika mengingat Allah, ketika ia sampai pada puncak kesulitan dan musibah lalu ia teringat perjumpaannya dengan Allah ia lupa dan gembira dengan detik kerinduan berjumpa dengan Allah . Jika seorang kekasih mencintai kekasihnya, kemudian ia mendapat musibah apapun lantas teringat kepada kekasihnya maka lupalah ia segala musibahnya. Sebaliknya dia yang sedang dalam kenikmatan dunia,dalam keluasan harta seluas apapun ia akan lupa dengan harta dan kekayaannya itu jika ia diputuskan hubungannya oleh kekasihnya. Yang paling dirisaukan oleh hamba yang mengerti hubungan antara makhluk dan Khalik (pencipta) adalah diputusnya hubungannya oleh Allah, jika cintanya diputus oleh Allah. Datang kepada saya keluhan tentang kesedihan karena diputus oleh kekasih “ saya diputus oleh kekasih saya”, beruntung kau tidak diputus oleh Allah kasihNya swt, (tapi) tetap tersambung. Seribu makhluk di langit dan bumi memutuskan hubungan asal Engkau (Wahai) Rabbi bersamaku dan mencintaiku, biarkan seluruh makhkuk memutuskan hubungan denganku...

Namun, orang yang mencintai dan merindukan Allah maka Allah akan berikan cahaya cinta hingga orang tidak mau memutus hubungan dengannya, maka kita perdalam cinta kita kepada Allah daripada kepada makhlukNya swt. Yang paling ditakutkan dan dirisaukan adalah diputusnya hubungan oleh Allah, oleh cinta Allah. Oleh karena itu, manusia yang paling mulia yang paling mencintai Allah, Sayyidina Muhammad saw, ketika beliau dilempari di Thaif maka beliau bersabda :

إِنْ لَمْ يَكُنْ لَكَ غَضَبٌ عَلَيَّ فَلاَ أُبَالِي

“ Asalkan Engkau tidak murka padaku, maka aku tidak peduli”

Kemana aku ( Nabi Muhammad ) akan pergi wahai Tuhanku, aku pergi kepada musuhku aku dicabik-cabik , dipukuli dan lain sebagainya, pergi kepada teman-temanku mereka di bantai oleh musuhku, kemana aku harus pergi wahai Rabb,, tapi asalkan Engkau tidak murka kepadaku aku tidak peduli wahai Rabbi.

Kemuliaan Para Sahabat Rasulullah SAW



قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : لاَتَسُبُّوا أَصْحَابِيْ فَلَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ أَنْفَقَ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا مَابَلَغَ مُدَّ أَحَدِهِمْ وَلاَ نَصِيْفَهُ

(صحيح البخاري)

Sabda Rasulullah saw :
" Janganlah kalian mencaci para sahabatku, jika diantara kalian menginfakkan emas sebesar gunung Uhud, maka belum menyamai segenggam dari mereka tidak pula setengah genggam dari mereka ". (Shahih Bukhari)



Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…

حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ الحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا بِعَبْدِهِ اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ واَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجمَعِ اْلكَرِيْمِ وَاْلحَمْدُلِلهِ الَّذِيْ جَمَعَنَا فِيْ هَذِهِ الْجَلْسَةِ اْلعَظِيْمَةِ...

Limpahan puji ke hadirat Allah SWT Yang telah mengumpulkan kita kepada rahasia anugerah yang abadi dari Sang pemilik keabadian yang membuka keabadian , yang membuka rahasia keabadian dalam kebahagiaan yang hal itu hanya milik Sang Maha Abadi, diberikan kepada yang dikehendakiNya yang mereka mengikuti tuntunan para Nabi dan Rasul para pembawa tuntunan mulia nan abadi dipimpin oleh sang pembawa keluhuran risalah yang mulia dan abadi Sayyidina Muhammad saw . Pemimpin seluruh makhluk Allah , sebagaimana sabda beliau saw riwayat Shahih Al Bukhari :

أَنَا سَيِّدُ الناس يَوْمَ اْلقِيَامَةِ ( صحيح البخاري

" Akulah pemimpin seluruh manusia (yang pertama hingga yang terakhir) di hari kiamat " . ( Shahih Al Bukhari )”

Dan beliaulah pemimpin semua manusia mulai dari Nabiyullah Adam AS hingga manusia yang terakhir hidup di atas permukaan bumi, kesemuanaya di bawah kepemimpinan tunggal Sayyidina Muhammad SAW . Kepemimipinan yang abadi dipilih oleh Yang Maha Abadi untuk memimpin dalam kebahagiaan yang abadi .

Akhir Wasiat Nabi Muhammad saw Kepada Umatnya



عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : صَعِدَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَلْمِنْبَرَ وَكَانَ آخِرَ مَجْلِسٍ جَلَسَهُ مُتَعَطِّفًا مِلْحَفَةً عَلَى مَنْكِبَيْهِ قَدْ عَصَبَ رَأْسَهُ بِعِصَابَةٍ دَسِمَةٍ فَحَمِدَ اللهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ : أَيُّهَا النَّاسُ إِلَيّ َ، فَثَابُوْا إِلَيْهِ ثُمَّ قاَلَ : أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ هَذَا الْحَيَّ مِنَ اْلأَنْصَارِ يَقِلُّوْنَ وَيَكْثُرُ النَّاسُ فَمَنْ وَلِيَ شَيْئًا مِنْ أُمَّةٍ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عََلَيْهِ وَسَلَّمَ فاَسْتَطَاعَ أَنْ يَضُرَّ فِيْهِ أَحَدًا أَوْ يَنْفَعَ فِيْهِ أَحَدًا فَلْيَقْبَلْ مِنْ مُحْسِنِهِمْ وَيَتَجَاوَزْ عَنْ مُسِيِّهِمْ .

( صحيح البخاري )

Dari Ibn Abbas radhiyallahu ;anhuma berkata : Nabi saw naik ke mimbar beliau saw, dan itu adalah majelis terakhir beliau saw sebelum wafat, beliau berselimut dg kain tebal dilibatkan pd kedua pundak beliau saw, dan kepalanya diikat dg kain berminyak dan menghitam sebab obat, lalu beliau mungucap Hamdalah dan memuji Allah swt, lalu bersabda : “wahai kalian, kemarilah padaku kesemua kalian”, maka para sahabat berdesakan kepada beliau saw, lalu beliau bersabda : “Amma Ba;du, sungguh wilayah ini adalah wilayah Anshar, dan mereka akan semakin sedikit dan ummat akan semakin banyak, maka siapapun pemimpin dari Ummat Muhammad saw yg bisa membawa keburukan pada seseorang (kaum), dan bermanfaat bagi orang (kaum) lainnya, maka terimalah kebaikannya dan maafkan kesalahannya” (Shahih Bukhari)



Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ الحَمْدُلِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا بِعَبْدِهِ اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ واَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجمَعِ اْلكَرِيْمِ وَاْلحَمْدُلِلهِ الَّذِيْ جَمَعَنَا فِيْ هَذِهِ الْجَلْسَةِ اْلعَظِيْمَةِ...

Limpahan puji ke hadirat Allah subhanahu wata'ala Yang selalu bersama kita , Yang telah berfirman :

وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنْتُمْ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

( الحديد : 4 )

" Dan Dia ( Allah ) bersama kamu dimana pun kamu berada , dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan " ( QS. Al Hadid : 4 )

Rahmat Allah swt Mengalahkan Kemurkaan Nya

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : لَمَّا خَلَقَ اللهُ الْخَلْقَ كَتَبَ فِي كِتَابِهِ وَهُوَ يَكْتُبُ عَلَى نَفْسِهِ وَهُوَ وَضَعَ عِنْدَهُ عَلَى اْلعَرْشِ إِنَّ رَحْمَتِيْ تَغْلِبُ غَضَبِيْ

( صحيح البخاري )

“ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : Ketika Allah menciptakan makhluk, Allah menulis di dalam kitabNya, Dia (Allah) menulis atas diriNya, lalu Dia swt meletakkan di sisi Nya pada Arasy : "Sesungguhnya rahmat Ku mengalahkan kemurkaan Ku”. ( Shahih Al Bukhari )

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ الْجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ هَدَاناَ بِعَبْدِهِ الْمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ ناَدَانَا لَبَّيْكَ ياَ مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلّمَّ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ وَالْحَمْدُلِلّه الَّذِي جَمَعَنَا فِي هَذِه الْمُنَاسَبَةِ اْلعَظِيْمَةِ وَفِيْ هَذَا الشَّهْرِ اْلعَظِيْمِ

Limpahan puji kehadirat Allah Yang Maha berhak atas segala pujian .
Semakin seseorang memahami hakikat kehidupannya dan merenungkan darimana ia datang dan bagaimana ia memulai kehidupannya, dan ia mendengar tuntunan Ilahi bahwa Allah yang menghidupkannya. Dialah ( Allah ) pemilik diriku dan diri kalian , pemilik nafasku dan nafas kalian , pemilik panca inderaku dan kalian , Dialah ( Allah ) Maha berhak untuk dipuji dan memang paling pantas dipuji dan tiada yang lebih terpuji daripada yang paling banyak memuji Allah. Manusia yang paling banyak memuji Allah adalah sayyidina Muhammd , makhluk yang paling banyak memuji Allah adalah sayyidina Muhammad , makhluk yang paling banyak dipuji Allah adalah sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam , makhluk yang paling banyak pengikutnya yang memuji Allah adalah sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam , pemimpin orang-orang yang memuji Allah adalah Sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam ,

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Sampailah kita pada hadits yang telah disabdakan oleh nabi akhir zaman dan tiada nabi setelah beliau, nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam , yang bersabda :

لَمَّا خَلَقَ اللهُ الْخَلْقَ كَتَبَ فِي كِتَابِهِ وَهُوَ يَكْتُبُ عَلَى نَفْسِهِ وَهُوَ وَضع عِنْدَهُ عَلَى اْلعَرْشِ إِنَّ رَحْمَتِيْ تَغْلِبُ غَضَبِيْ

( صحيح البخاري )

Maka ketika Allah telah menciptakan alam semesta dan segenap ciptaan , lalu Allah menulis di ‘arsy , alam yang tertinggi dari semua alam yang diciptakan Allah dengan tulisan :

رَحْمَتِيْ تَغْلِبُ غَضَبِيْ

“ Kelembutan dan kasih sayang-Ku mengalahkan kemurkaan-Ku”

Tujuh Dosa Besar Yang Mencelakakan

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اِجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوْبِقَاتِ، قَالُوْا يَا رَسُوْلَ اللهِ وَمَا هُنَّ؟ قَالَ: اَلشِّرْكُ بِاللهِ وَالسِّحْرُ وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِيْ حَرَّمَ اللهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَأْكْلُ الرِّبَا وَأَكْلُ مَالِ اْليَتِيْمِ وَالتَّوَلِّيْ يَوْمَ الزَّحْفِ وَقَذْفُ الْمُحْصَنَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ اْلغَافِلَاتِ

(صحيح البخاري)

" Jauhilah tujuh dosa besar yang mencelakakan, para sahabat berkata: " apakah itu wahai Rasulullah?", Rasul bersabda: " Syirik (menyekutukan Allah), dan sihir, dan membunuh orang yang dilarang oleh Allah kecuali dengan kebenaran, dan memakan riba, dan memakan harta anak yatim, dan melarikan diri dari peperangan, dan menuduh zina terhadap wanita baik-baik". ( Shahih Al Bukhari )



Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ الْجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ هَدَاناَ بِعَبْدِهِ الْمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ ناَدَانَا لَبَّيْكَ ياَ مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلّمَّ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang dengan memuji-Nya terpujilah seorang hamba, segala puji bagi Allah yang dengan memuji-Nya berjatuhanlah dosa, segala puji bagi Allah yang dengan memuji-Nya penuhlah timbangan amal. Alhamdulillah tamla’ulmiizaan, (Shahih Muslim) memuji Allah memenuhi timbangan amal. Karena seluruh hakikat ibadah adalah memuji Allah, hakikat sujud adalah memuji dan mengagungkan Allah, hakikat shalat dan seluruh ibadah adalah pengagungan memuji Rabbul 'alamin. Alhamdulillahi Rabbil 'aalamin, puji kemuliaan dan keluhuran bagi Allah penguasa alam semesta, Maha Tunggal dan Maha Abadi, Maha menyejukkan jiwa hamba-hamba-Nya yang mengingat-Nya, sebagaimana firman-Nya:

الَّذِينَ آَمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

( الرعد: 28 )

"Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram". (QS. Ar Ra'd: 28 )

Doa Sang Nabi saw Untuk Yang Sakit dan klarifikasi Peduli Palestina

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا :
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ لِلْمَرِيضِ بِسْمِ اللَّهِ تُرْبَةُ أَرْضِنَا بِرِيقَةِ بَعْضِنَا يُشْفَى سَقِيمُنَا بِإِذْنِ رَبِّنَا

( صحيح البخاري )

Dari Aisyah ra : Sungguh Nabi saw berdoa untuk yang sakit dengan ucapan : “Dengan Nama Allah, Demi Tanah Bumi kami, demi air liur sebagian dari kami, sembuhlah yang sakit pada kami, dengan izin Tuhan kami” (Shahih Bukhari)


ImageAssalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ الْجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ هَدَاناَ بِعَبْدِهِ الْمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ ناَدَانَا لَبَّيْكَ ياَ مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلّمَّ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ وَفِيْ هَذَا الْجَمْعِ اْلعَظِيْمِ

Limpahan puji kehadirat Allah subhanahu wata'ala Yang Maha Luhur, Yang Maha Membuka cahaya keluhuran sepanjang waktu dan zaman, Yang Maha Menerbitkan kebahagiaan dan Maha Melimpahkan anugrah sepanjang waktu dan masa, dari generasi kegenerasi kehidupan berganti, kematian berganti, kehidupan berganti kematian, Sang Maha Ada terus ada dan melimpahkan anugrah dan tiada henti-hentinya dari zaman ke zaman melimpahkan rahmatnya dan kelembutan kepada pada hamba, dan menanti jiwa dan sanubari yang ingin mendekat kehadirat Yang Maha Dekat kepada hamba-hambanya lebih dari semua yang dekat.

Allah subhanahu wata'ala lebih dekat kepada kita dari pada semua yang dekat
Sungguh Allah subhanahu wata'ala itu lebih dekat kepada kita dari pada urat leher kita, dari pada nyawa kita, dari pada ruh kita, dekat tanpa sentuhan dan jauh tanpa jarak.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah,
Dimalam yang luhur ini aku dan kalian semoga berkumpul di dalam cahaya keluhuran dan terang benderang dengan keluhuran, pulang membawa keluhuran, di Limpahi oleh Yang Maha Luhur keluhuran di dunia dan akhirat, dan Yang Maha memiliki Keluhuran Dunia dan akhirat, Keluhuran jiwa dan sanubari, keluhuran perasaan, keluhuran pemikiran, keluhuran perbuatan, keluhuran pekerjaan, keluhuran rumah tangga, keluhuran masyarakat, keluhuran Kota, Wilayah dan Bangsa, amin Allahumma amin.

Wahai yang mendengar segenap munajad dan Do’a, Dialah Allah subhanahu wata'ala, yang aku dan kalian akan menghadapnya, datang waktu yang pasti aku dan kalian satu persatu dipanggil dengan namanya untuk menghadap, seraya berfirman :
“DAN SEMUA YG ADA DILANGIT DAN BUMI AKAN DATANG MENGHADAP ALLAH ARRAHMAN, SELAKU HAMBA (QS Maryam 93)
Limpahan puji kehadirat Allah yang telah menyampaikan kita ayat keluhuran ini, semua yang ada di alngit dan bumi, akan datang menghadap Nya swt sebagai hamba Nya.

Semua Kecuali pasti datang kepada Allah selaku hamba, Gunung-gunung berdatangan sebagai hamba, matahari datang sebagai hamba, bulan dan seluruh planet dan bintang-bintang yang selalu bergemuruh dengan Dzikir di alam kehidupan ini akan datang sebagai hamba seluruh malaikat datang sebagai hamba, Syetan dan Iblis datangan sebagai hamba, pepohonan, tetumbuhan dan hewan datang sebagai hamba, aku dan kalian datang sebagai hamba, di hadapan Arrahman kesemuanya adalah hamba, tiada yang lain selain hamba, dan selainnya adalah Sang Maha Pencipta yang Maha tunggal dan abadi, Allah.
Nama Yang Paling Berwibawa di jagat Raya semesta, Nama yang memecah segenap kemuliaan dunia dan akhirat, melimpahkannya terbuka dan terpecahkan segenap keluhurannya, sampai dan tumpah ruah kepada hambanya dari rahasia keluhuran Nama Nya lah tercipta jagat raya dari tiada, dari rahasia keluhuran Nama Nya, tercipta dunia dan akhirat dari keluhuran rahasia Nama Nya, aku dan kalian hidup dan pasti akan wafat, dan semoga dari rahasia keluhuran Nama Nya pula aku dan kalian di muliakan dunia dan akhirat, ya Allah.

Makanan Yang Halal, Haram Dan Syubhat

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم:
يَأْتِي عَلَى النَّاسِ، زَمَانٌ، لَا يُبَالِي الْمَرْءُ، مَا أَخَذَ مِنْهُ، أَمِنَ الْحَلَالِ، أَمْ مِنْ الْحَرَامِ

( صحيح البخاري )

Sabda Rasulullah saw :
“Akan datang suatu masa dimana orang-orang tak perduli darimana nafkah yang diambilnya, apakah dari hal yang halal atau dari yang haram” (Shahih Bukhari)


ImageAssalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ الْجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ هَدَاناَ بِعَبْدِهِ الْمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ ناَدَانَا لَبَّيْكَ ياَ مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلّمَّ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ وَفِيْ هَذَا الْجَمْعِ اْلعَظِيْمِ

Limpahan puji kehadirat Allah subhanahu wata'ala Maha Raja Alam Semesta, Masa Penguasa setiap waktu dan masa, Maha mengusai setiap kejadian, dan semua yang terjadi di alam kehidupan ini, alam yang fana dan alam yang abadi, alam yang abadi menantiku dan menanti kalian untuk mencapainya, untuk mendapatkannya, dengan seruan-seruan multi sempurna, dari Sang Pembawa kemuliaan di dunia dan akhirat, utusan yang paling di cintai Allah, makhluk yang paling di cintai Allah, Cinta Nya Allah sebagai hamba dan Rasul Nya, yang terbuka dari tuntunannya segala keridhaan Ilahi, Samudera yang Allah ciptakan, menjadi samudera keridhaan Allah, Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, Samudera cahaya kasih sayang Ilahi Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, Samudera Cinta Nya Allah Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, Yang setiap gerak geriknya adalah Ridha Allah subhanahu wata'ala,
“katakanlah jika kalian mencintai Allah, ikutilah Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, kalian akan di cintai Allah”
Cinta Allah, Allah simpan pada manusia yang bernama Muhammad Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, orang yang paling lemah lembut di dalam ucapan dan perbuatannya, dan paling berkasih sayang dan paling pemurah dalam segala halnya dan orang yang paling baik kepadaku dan pada semua ummat nya di dunia dan di akhirat, tidak berhenti mendo’akan kita setiap saatnya, menjawab salam kita setiap saat, mendo’akan dosa-dosa kita agar di ampuni Allah, dan memuji Allah kalau kita berbuat baik, tidak meninggalkan kita walau telah wafat.
Telah bersabda Rasul shallallahu 'alaihi wasallam :
“kalau di datangkan kepadaku amal-amal kalian, jika amal kalian buruk, aku memohon pengampunan kepada kalian atas dosa-dosa kalian, jika amal kalian baik aku memuji Allah dengan ucapan Alhamdulillah”

Adakah orang yang kau cintai yang memohonkan pengampunan atas dosa-dosamu setiap kau berdosa ?
Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, idolaku dan idola kalian mendoakan kita setiap kita dosa, supaya segera di ampuni Allah, itulah Muhammad Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, adakah idola selain Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam

Nabi saw Mi'raj Ke Langit
Senin, 21 Juni 2010


قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم:
لَمَّا عُرِجَ بِالنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِلَى السَّمَاءِ، قَالَ رسول صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَتَيْتُ عَلَى نَهَرٍ، حَافَتَاهُ قِبَابُ اللُّؤْلُؤِ، مُجَوَّفًا فَقُلْتُ مَا هَذَا يَا جِبْرِيلُ..؟، قَالَ هَذَا الْكَوْثَرُ

( صحيح البخاري )

Dari Anas ra berkata :
" Ketika nabi saw diangkat untuk Mikraj ke Langit, bersabda Rasulullah saw : aku telah mengunjungi sebuah sungai, yg dikelililingi kubah kubah Mutiara yg berongga rongga” ". ( Shahih Al Bukhari )


ImageAssalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ الْجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ هَدَاناَ بِعَبْدِهِ الْمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ ناَدَانَا لَبَّيْكَ ياَ مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلّمَّ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ وَفِيْ هَذَا الْجَمْعِ اْلعَظِيْمِ

Limpahan Puji Kehadirat Allah Maha Raja Tunggal dan Abadi, Maha Melimpahkan keindahan Dzat Nya, yang merupakan isyarat dengan penciptaan alam semesta, merupakan lambang yang menyeru hamba Nya untuk mendekat, kepada keridhaan, kepada pengampunan, kepada kesucian, kepada keluhuran, kepada kebahagiaan dunia dan akhirat, dari yang Maha Tunggal Menguasai kerajaan dunia dan akhirat, Allah Maha penguasa dan Maha menguasai setiap kejadian, Maha Menawarkan kedekatan dan Cinta Nya kepada hamba-hamba Nya, dan Maha Menghibur hamba agar jangan risau ingin dekat dan putus asa dari Rahmat Nya, Dialah Allah, Yang telah menyeru para pendosa dengan Firman Nya :
“Katakanlah Wahai hamba-hamba Ku, yang telah melampaui batas dalam berbuat dosa jangan berputus asa dari kasih sayang Allah, sungguh Allah Maha Mengampuni semua dosa, dan sungguh Allah Maha pengampun dan berkasih sayang” (QS Azzumar 53)
Diriwayatkan oleh Hujjatul Islam wabarakatul anam Al Imam Qadhi’iyad didalam kitabnya Assyifa, menukilkan riwayat ayat ini adalah :
Ketika Sang pembunuh Sayyidina Hamzah bin Abdul Muthalib radhiyallahu'anhu pamannya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, yaitu Wahsyi seorang budak yang memang sengaja membunuh Sayyidina Hamzah bin Abdul Muthallib radhiyallahu'anhum di dalam perang Uhud, di saat perang Uhud itu Sayyidina Hamzah bin Abdul Muthallib di tombak dari kejauhan dari belakang tubuhnya hingga wafat dan Wahsyi tidak cukup hanya dengan itu, Wahsyi membelah dada Sayyidina Hamzah, mengeluarkan jantungnya, memotong hidung dan telinga dan bibir dan mencungkil ke dua matanya lantas di bawakan kepada Hindun.

Hadirin Hadirat, inilah dosanya Wahsyi orang yang telah membunuh pamannya Rasul shallallahu 'alaihi wasallam, lalu mengeluarkan jantungnya dari dadanya, jenazah itu di robek dan di keluarkan jantungnya, di cungkil ke dua mata, bibir, hidung dan kedua telinganya dan di bawakan untuk tuannya.
Lalu di saat itu, disaat Fatah Makkah, Rasul shallallahu 'alaihi wasallam masuk ke Makkah dengan 100 ribu muslimin muslimat, Wahsyi melarikan diri, ia menjauhkan diri sampai kepantai, Istrinya datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam :
“Wahai Rasul, suamiku mempunyai dosa yang sangat besar, kalau ia masuk Islam dan bertaubat, apakah suamiku di ampuni ?”
Maka Rasul shallallahu 'alaihi wasallam berkata
“Allah memaafkan semua yang terdahulu jika orang mau bertaubat, masuk Islam Taubat sudah tidak ada lagi dosa”
Maka Istrinya pun menemui Suaminya di pantai, berkata Rasul shallallahu 'alaihi wasallam
“Allah akan mengampuni semua yang Lalu kalau kau mau bertaubat dan masuk Islam”
Wahsyi berkata pada Istrinya :
“kamu tahu bahwa Rasul shallallahu 'alaihi wasallam tahu kamu istri saya?”
maka berkata Istrinya :
“tidak ku sampaikan”
“katakan dulu, mustahil aku diampuni”
Maka Istrinya balik lagi kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam :
“Ya Rasulullah, apakah betul semua dosa akan di ampuni??? suamiku ketakutan”
Rasul shallallahu 'alaihi wasallam berkata :
“sudah kusampaikan beberapa waktu yang lalu, Allah memaafkan apa-apa yang terdahulu”
Maka Istrinya berkata :
“Ya Rasulullah, suamiku adalah Wahsyi yang telah membunuh pamanmu, merobek dadanya, mengeluarkan jantungnya, mencungkil kedua matanya, dan memotong bibir, hidung dan kedua telinganya”
Berubah wajah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau terdiam dan tidak menjawab, menunduk, Turunlah ayat :
“Katakan Wahai hamba-hambaku yang telah melampaui batas dalam berbuat dosa, jangan berputus asa dari kasih sayang Allah, Allah mengampuni semua dosa”
Rasul menyampaikannya kepada para Shahabat dan kepada Istrinya dan Istrinya menyampaikan kepada Suaminya datanglah Wahsyi masuk Islam, Rasul shallallahu 'alaihi wasallam berkata “kau wahsyi yang telah membunuh pamanku? Hamzah bin Abdul Muthallib”
“Betul wahai Rasul, aku telah berbuat ini dan itu”
“kumaafkan kesalahanmu, namun satu hal, jangan perlihatkan wajahmu lagi di hadapanku setelah ini”
“kenapa wahai Rasulullah, bukankah kau sudah memaafkan aku?”
“aku sudah memaafkanmu, tapi kalau aku lihat wajahmu aku terbayang wajah Hamzah bin Abdul Muthallib yang rusak di hancurkan olehmu saat itu, aku teringat wajah Hamzah, makanya jangan muncul di hadapanku lagi”

Balasan Dari Allah Swt Kepada Orang Yang Berinfak

قال رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ : أَنْفِقْ يَا ابْنَ آدَمَ أُنْفِقْ عَلَيْكَ

( صحيح البخاري )

Sabda Rasulullah saw :
“Allah Yang Maha Berwibawa dan Maha Berkuasa berfirman : Berinfaklah wahai keturunan Adam (as), Aku akan berinfak pada kalian” (Shahih Bukhari)


ImageAssalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ الْجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ هَدَاناَ بِعَبْدِهِ الْمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ ناَدَانَا لَبَّيْكَ ياَ مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلّمَّ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ اَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ جَمَعَنَا فِي هَذَا الْمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ وَفِيْ هَذَا الْجَمْعِ اْلعَظِيْمِ

Limpahan Puji Kehadirat Allah subhanahu wata'ala Yang Maha Luhur, Maha Menguasai kerajaan langit dan bumi dari tiada, dan Maha menciptakan segala bentuk dan benda, dan kesemuanya akan datang kepada Allah subhanahu wata'ala sebagai hamba :

إِنْ كُلُّ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ إِلَّا آَتِي الرَّحْمَنِ عَبْدًا

Saat itu semua yg dilangit dan bumi akan datang kepada Allah Arrahman sebagai hamba (QS Maryam 93).

Limpahan Puji Kehadirat Allah subhanahu wata'ala Yang telah berfirman, Sebagai Sang Maha Tunggal sepanjang waktu dan zaman, yang Maha melihat segala kejadian, kesusahan, kenikmatan, perubahan kejadian yang kesemua tidak lepas dari pengawasan dari Sang Maha Pengatur, Maha mampu mengatur segala kenikmatan, berakhir dengan kesedihan dan tangis, Maha Mampu mengatur segala kesedihan berubah dan berakhir dengan kegembiraan dan ketenangan dan kebahagiaan,
Maka adakah tujuan melebihi Allah, adakah kehendak kita yang tidak bisa di jalankan Allah, adakah hajat kita yang tidak bisa terselesaikan dengan bantuan Allah, barat dan timur, butuh kita mohonkan bantuan tetapi Rabbul’alamin Maha Mampu menyelesaikannya dalam sekejap,
Dan Allah Maha mampu berbuat lebih cepat dari kedipan Mata, berubahlah keadaan yang hina menjadi mulia dan yang mulia menjadi hina,

قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ بِيَدِكَ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

“Katakanlah Wahai Muhammad, Wahai Allah Yang Maha memiliki Kerajaan Jagad Raya, Kau Yang memberikan kekuasaan, kepada siapa yang Kau kehendaki dan Kau Yang Mencabut kekuasaan dari yang Kau inginkan dan Kau muliakan siapa yang Kau inginkan, dan Kau hancurkan siapa yang Kau inginkan dan di dalam genggaman Mu segala kebaikan dan kesuksesan, dan Kau Maha Berkuasa Atas segala sesuatu”. (QS Ali Imran 26).